
Rapat Komisi III DPR bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah selesai. Rapat yang membahas khusus soal kasus penembakan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang melibatkan eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ini berjalan selama kurang lebih 10 jam.Rabu (24/8/2022) pukul 20.22 WIB, Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul selaku pimpinan menutup rapat itu. Rapat berakhir dengan kesimpulan dan closing statement oleh Jenderal Sigit.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi III DPR RI Ir. Hj. Sari Yuliati, M.T menjadi buah bibir jutaan pasang mata yang sedang menyaksikan jalannya rapat kerja tersebut, hal itu semakin terlihat dengan ramainya jagad media sosial yang mendiskusikan kembali kondisi tersebut.
Hal itu tidak lepas dari pengamatan para Netizen dan masyarakat yang memantau secara langsung jalannya rapat kerja tersebut.
“Sari Yuliati, Sahroni, Taufik Basaru, Syarufudin Sudding, Benny Harman, Mulfachri Harahap, ini merupakan wakil rakyat yang jelas memperlihatkan qualitasnya, kita patut bangga dengan mereka” tegas Peter F Gontha dalam akun media sosialnya.
hal tersebut bukannya tanpa alasan, di tengah menghangatnya jalannya rapat sempat terjadi adu argumen antar anggota Komisi yang menurut masyarakat luas belum menyentuh substansi masalah.
pada rapat tersebut Sari Yuliati menyampaikan pandangan dan pendapatnya di hapan Kapolri dengan sangat cermat dan tegas.
“Kami mendukung penuh dan percaya terhadap langkah-langkah Kapolri dalam penanganan dan menyelesaikan kasus kematian Brigadir J sudah tepat dan on the track, sehingga tidak ada lagi alasan bagi kami untuk tidak mendukung Kapolri dalam mengungkap kasus itu” tegasnya.
Sari Juga meminta Kapolri untuk mengungkap motif pembunuhan pada kasus Brigadir J secara terang benderang ke masyarakat sehingga tidak menimbulkan persepsi dan asumsi liar di masyarakat.
“Jangan sampai ada prasangka dari masyarakat kalau Polri melakukan cipta kondisi agar masyarakat menjadi blur pada motif sesungguhnya itu kondisi yang saat ini sedang terjadi di masyarakat, sehingga sekali lagi saya menegaskan agar Kapolri segera mengungkap kasus ini dengan sebenar-benar ke masyarakat” ucap Sari menegaskan kembali.
Berikut beberapa kesimpulan rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Kapolri soal kasus Sambo yang memakan waktu hingga 10 jam
- Komisi III DPR RI mendukung secara penuh Kapolri dalam penanganan perkara tindak pidana dalam peristiwa Duren Tiga secara profesional, transparan dan akuntabel.
- Komisi III DPR RI mendesak Kapolri untuk melakukan perbaikan sistem, reformasi kultural dan struktural di tubuh Polri secara terencana, terukur, objektif, prosedural dan akuntabel.
Kesimpulan itu dirumuskan dan disepakati oleh Komisi III DPR dan Jenderal Sigit. Bambang Pacul mengetuk palu menandakan kesepakatan atas kesimpulan tersebut.
Selanjutnya, Bambang Pacul mempersilakan Jenderal Sigit menyampaikan pernyataan penutup atau closing statement.
Jenderal Sigit menyampaikan terima kasih atas rekomendasi yang diberikan Komisi III DPR. Dia berkomitmen mewujudkan perbaikan di tubuh Polri.
“Yang terhormat Bapak pimpinan Komisi III juga serta seluruh mitra kerja Komisi III. Tentunya kami sangat berterima kasih mendapatkan kesempatan dan kemudian mendapatkan rekomendasi yang tentunya akan kami tindaklanjuti. Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk terus mendengarkan kritik, saran, harapan, aspirasi dan persepsi untuk membuat Polri menjadi lebih baik dan tentunya kami sangat berterima kasih atas apresiasi dan dukungan,” kata Jenderal Sigit.
“Kami berharap Polri bisa kembali segera pulih dan tentunya pekerjaan-pekerjaan besar yang harus kami tangani. Dalam kesempatan ini kami sampaikan bahwa kami dalam posisi siap untuk melaksanakan kegiatan dan Polri solid,” sambungnya.
Untuk diketahui, Komisi III DPR menggelar rapat bersama Kapolri dan jajaran hari ini. Rapat berlangsung selama kurang lebih 10 jam sejak pukul 10.00 WIB.